Menteri Hanif Ungkap Peran Danantara dalam 33 Proyek PSEL
Menteri Hanif Ungkap Peran Danantara dalam 33 Proyek PSEL, Jakarta – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menjelaskan bahwa pihak berwenang memutuskan untuk mengimplementasikan teknologi incenerator sebagai fasilitas pengolahan terakhir (TPA) yang memiliki kapasitas lebih dari 1.000 ton limbah per hari. Terdapat 33 titik yang akan menerapkan teknologi pengolahan sampah menjadi tenaga listrik (PSEL) tersebut.
dikutip dari Tempo “Hanif menyatakan bahwa mereka cenderung memilih sistem insinerator yang memiliki biaya investasi kurang lebih mencapai tiga triliun rupiah,” ketika dia diwawancara Wartawan Di tempat kerjanya yang berada di daerah Kebon Nanas, Jakarta Timur, pada hari Jumat, tanggal 9 Mei 2025.
Hanif belum mengungkapkan semua detailnya. Meski demikian, teknologi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTS menjadi sorotan. waste to energy memastikan pembakaran optimal, agar zat pencemar hasilnya tak melebihi standar kualitas. ” Penerapannya air polution control bakal diketatkan,” katanya.
Pada sistem PSEL, limbah organik dikombustsi dalam ruangan tertutup pada temperatur tinggi dan energi panas dari proses tersebut digunakan untuk merebus air. Uap hasil pemanasan air ini akan mendorong turbin sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Menurut Hanif, skema PSEL termasuk dalam draft penyempurnaan Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2018 mengenai percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik berdasarkan teknologi ramah lingkungan, yang segera dirilis. Bagian dari revisi ini mencakup penugasan pengembangan PSEL kepada Badan Pengelola Investasi Danantara. “Urusan lelang serta subsidi untuk beli listrik nanti diambil alih oleh PT PLN (Persero), sehingga jenisnya secara langsung,” tutup Hanif. on grid “(tersambung dengan jaringan publik,” katanya.
Hanif menyatakan bahwa proses perkembangan PSEL menurut Peraturan Presiden No. 35 Tahun 2018 dirasakan cukup rumit dan memanjang. Rugi bagi negara disebabkan oleh hal ini juga menjadi masalah. tipping fee —ongkos yang ditransfer oleh otoritas lokal ke pemroses limbah—seharusnya dihindari menurut pendapatnya. “Pencegahan terjadinya korupsi dapat dicapai melalui penghapusan jalurnya,” jelas Hanif.
Baca Juga Seram Timur, Seram Barat, dan Aru: Tiga Destinasi Tersembunyi dengan Peluang Ekonomi Menggiurkan!
Di samping itu, Kementerian Lingkungan Hidup tengah menguji coba teknologi gasifikasi dan sistem biogas untuk tahap akhir dari manajemen limbah. Sedangkan, sampah organik berukuran kecil dapat diproses menggunakan metode tersebut. maggot alias larva lalat. Penanganan limbah di berbagai wilayah, termasuk Jakarta, kini telah berganti ke metode pengelolaansampah yang baru. refuse derived fuel (RDF) atau bahan bakar alternatif yang diproduksi melalui proses daur ulang sampah solid. Sebaiknya program RDF difokuskan pada bagian awal, yaitu saat pemisahan sampah.
Hanif menunjukkan bahwa sistem RDF terbesar yang telah diterapkan di Indonesia hanya dapat memroses sebanyak 500 ton limbah setiap harinya. Dia melanjutkan, “Padahal tumpukan sampah di kota semakin banyak dan ragamnya pun bervariasi.”
Menteri Koordinator bidang Pertanian Zulkifli Hasan telah menyebut peranan Danantara dalam proyek PSEL. Organisasi ini bertugas untuk mencari dan berkolaborasi dengan para pemodal potensial.
Zulhas, yang biasa dipanggil Zulkifli, mengatakan bahwa usaha manajemen limbah saat ini menarik minat para investor dari berbagai belahan dunia, termasuk Singapura, Jepang, Korea Selatan, China, serta negeri-negeri lainnya. Dan antara itu semua, bisnis tersebut pun menjadi daya tarik tersendiri.
News Source: https://www.ambontoday.com/menteri-hanif-faisol-ungkap-peran-danantara-dalam-pengembangan-33-proyek-psel/
Contact Us to Have Your Registration Paper
Tel: +86 21 6104 7706
Cell: +86-139-1600-0984 (WhatsApp / WeChat)
Email: info@inbcglobal.com
Our account manager will serve your side to help you secure the seat.
Or you can do the online
Pre-registration here!